Pelatih Persib Salahkan Wasit

VIVAnews - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menuding wasit menjadi penyebab kekalahan Persib Bandung 0-1 atas tuan rumah PSPS Pekanbaru, di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Selasa sore.

Wasit dinilai terlalu berpihak kepada tuan rumah, ketimbang tamunya Persib Bandung. "Kami jelas-jelas dirampok wasit. Saya akui kalau kalah ya, kalah. Tapi pertandingan kali ini benar-benar dikerjai wasit," tegasnya.

Umuh melihat, sejak awal wasit sudah bertindak tidak adil, dan sangat berat sebelah sekali hingga akhir babak pertandingan.

Luapan kemarahan dilontarkan Umuh tidak hanya tertuju ke wasit, persoalan internal Persib juga menjadi salah satu penyebab terpuruknya Persib di awal musim kompetisi ISL 2010/11 ini.

"Dari awal dibentuknya Persib musim ini, sudah ada silang pendapat dengan para oknum pemegang saham. Akibatnya persiapan Persib malah amburadul, dan inilah hasilnya," tegasnya.

Indisipliner Pemain

Terpuruknya Persib Bandung, diakui Umuh, lantaran komunikasi antara pemain dan pelatih tidak berjalan maksimal, karena terkendala bahasa pelatih Jovo Cuckovic yang tidak dimengerti oleh para pemain.

Selain itu, Umuh pun mengeluhkan soal ketidakdisiplinan pemain selama ini. "Secepatnya akan kami evaluasi dulu bukan hanya pelatih, tetapi pemain juga," terangnya.

Soal pergantian pelatih, lanjut Umuh, tergantung hasil evaluasi nanti. Umuh memandang, jika pemain masih tetap berperilaku seperti saat ini, seperti banyak pemain yang absen, bahkan melawan pada pelatih. Siapapun pelatihnya nanti, akan tetap "amburadul".

"Kedepan jangan ada lagi yang absen. Jika hasil evaluasi nanti Jovo harus diganti, saya ingin pelatih yang tegas kepada pemain," pungkasnya.

Umuh berharap, setelah evaluasi akan ada perubahan ditubuh tim Persib. Namun jika masih tetap seperti ini, Umuh mengancam akan mundur.

"Kalau nanti sudah dievaluasi, masih tetap seperti ini, saya sudah malas untuk memperjuangkan lagi. Lebih baik saya kembali saja jadi bobotoh. Saya harap bobotoh mengerti dengan kondisi ini," harapnya.

Laporan: Yadi | Bandung